Banyak Jamaah Umrah Terlantar di Arab Saudi,karena semakin sedikitnya ketersediaan hotel yang ada di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 06 Februari 2025, 10:20:45

https://rri.co.id/lain-lain/149781/jemaah-umroh-indonesia-terancam-terlantar-di-arab-saudi

 

                                                                  145767720956e26399c3d64.jpg

KBRN, Jakarta : Jemaah umroh asal Indonesia terancam menjadi terlantar saat akan menjalani ibadahnya. Hal itu terjadi karena adanya kenaikan biaya akomodasi secara signifikan saat ini.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan, karena semakin sedikitnya ketersediaan hotel yang ada di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.

Menurut Direktur Utama PT Gemilang Indah Sejahtera (GIS Travel) Aldino Ferendra Mosi, kondisi pelaksanaan ibadah umroh saat ini cukup mengkhawatirkan, dan dapat dikatakan siaga 1.

Sebab, terjadi "kerumunan" jemaah yang saat ini masih menanti untuk bisa mendapatkan akses penginapan yang layak dan memadai. Hal ini disebabkan karena kenaikan biaya hotel yang cukup signifikan, ketimbang penyelenggaraan ibadah umroh sebelumnya.

“Kondisi ini diperparah dengan tidak komitmennya para pemilik allotment hotel, dan pihak hotel itu sendiri, terhadap harga hotel yang sudah disepakati, menaikkan harga secara sepihak yang tentunya sangat merugikan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) Indonesia,” ujar Aldino, Senin (30/1/2023).

Ia menjelaskan, keterbatasan akomodasi yang dialami PPIU Indonesia karena hotel bintang 5 dan bintang 4 yang sudah penuh. Bahkan hotel bintang 3 yang jaraknya lebih dari 500 meter dari tempat pelaksanaan ibadah, juga sudah habis terjual.

Tak sedikit PPIU yang mengeluh karena perantara mereka di Arab Saudi, yang dengan sengaja menaikan biaya akomodasi meskipun sudah deposit, ataupun sudah melunasi pembiayaan akomodasi di awal.

Faktor-faktor tersebut membuat pelaksanaan ibadah umroh kali ini berjalan tidak ideal, dan peserta perjalanan umroh menjadi terganggu, dan tidak dapat beribadah secara optimal.

“Kalau dilihat tren seperti ini, bukan tidak  mungkin ibadah umroh saat bulan Ramadhan dan Syawal yang lebih ramai berpotensi jadi lebih chaos,” kata Aldino.

Ia berharap pemerintah melalui Kementerian Agama, dapat bergerak lebih cepat mengatasi persoalan naiknya biaya hotel secara signifikan dan sepihak ini.

Sebab, fenomena ini bukan tidak mungkin akan terjadi saat pelaksanaan ibadah haji, yang jumlah jamaahnya jauh lebih banyak dari peserta ibadah umroh. Begitu pun PPIU di Indonesia juga harus mengantisipasi hal ini, agar tidak merugi sebagai penyelenggara ibadah umroh.

“Semoga pemerintah bisa memperhatikan fenomena ini secara serius dan ikut turun tangan, karena bisa meresahkan para calon jamaah dan jamaah yang akan berangkat ibadah Umroh," ucapnya.

"Seluruh PPIU di Indonesia juga diharapkan mengantisipasi kenaikan harga ini, dengan mengkomunikasikan secara baik kepada para calon jemaah umroh dan yang akan berangkat, agar memahami situasi yang berkembang saat ini,” pungkas Aldino.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id